Rabu, 07 Maret 2012

Ragam Kebudayaan di Negeri Ginseng


 Saat ini, tren korea sudah mulai meluas di Indonesia. Mulai dari boyband dan girlband, drama, bahkan banyak orang ingin merubah penampilan mereka seperti orang Korea. Namun, tidak banyak yang mengenal lebih dalam tentang budaya asli Korea. Kali ini saya akan membahas keadaan sosial budaya di Korea, khususnya Korea Selatan sehingga orang-orang tidak hanya sebatas mengenal Korea dari boyband atau girlband-nya saja namun juga budaya yang tersimpan di negeri ginseng itu.

Dalam budaya perkawinan atau pernikahan di Korea, seorang pria atau suami memegang peran yang penting dalam hal kesejahteraan keluarganya dan diwajibkan untuk bekerja. Seorang wanita atau istri diperbolehkan untuk bekerja hanya jika sang istri diperbolehkan oleh sang suami untuk bekerja karena hasil kerja sang suami tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tugas utama seorang istri adalah mengasuh anak dan menjaga rumah. Di Korea, kesetiaan merupakan hal yang sangat dihormati dalam pernikahan. Seorang janda, meskipun suaminya mati di umur yang masih muda, tidak diperbolehkan untuk menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya melayani orang tua suaminya. Begitu pula sebaliknya terhadap seorang duda yang ditinggal mati istrinya yang masih muda. Dia harus melayani orang tua dari sang istri.

Dalam hal keturunan, orang-orang Korea menganggap keturunan atau anak sebagai sebuah anugrah yang amat besar dari Tuhan. Sehingga disarankan tiap keluarga di Korea minimal memiliki seorang anak. Karena amat menghormati anugrah yang diberikan Tuhan, maka jika ada seseorang yang melakukan aborsi secara sengaja akan langsung dihukum berat yaitu hukuman mati bagi sang Ibu yang melakukan aborsi dan orang lain yang terlibat. Namun yang masih menggunakan hukuman mati sebagai hukuman hanyalah orang-orang yang berada di pedalaman Korea yang masih terpengaruh adat yang sangat kuat.

Dalam budaya makanan, Korea memiliki satu makanan khas yang memiliki arti yang tidak dimiliki makanan lainnya. Makanan khas tersebut yaitu kimchi. 
Di setiap waktu makan, tanpa adanya kimchi, maka acara makan terkesan tidak lengkap. Kimchi sendiri adalah sejenis makanan yang merupakan sayuran rendah kalori dengan kadar serat yang tinggi (misalnya kacang panjang, selada, bawang, dll) yang dimasak dengan bumbu dan rempah-rempah sehingga menciptakan rasa yang unik dan umumnya pedas. Kenyataannya, menurut WHO, makanan sejenis kimchi memiliki total gizi yang jauh lebih tinggi dari buah manapun.

Orang-orang Korea biasa memberi salam saat perkenalan, sebelum makan, sesudah makan, ketika berpamitan, ketika akan tidur dan lain-lain, dengan cara menganggukkan kepala dan sedikit membungkukkan badan. Kepala ditundukkan sekitar 30 sampai 60 derajat selama 2 hingga 3 detik. Ini dilakukan ketika menyampaikan salam  hormat kepada orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Semakin ke dalam kita menundukkan kepala, itu berarti semakin hormat salam yang kita sampaikan. Ungkapan maaf juga biasanya disertai gerakan menundukkan kepala. 

Ketika pertama kali berkenalan, orang Korea akan memberikan tambahan panggilan "ssi", yang berarti saudara/saudari agar terdengar lebih sopan. Untuk panggilan kepada orang yang lebih tua, biasanya digunakan panggilan "seonsaengnim" yang artinya guru. 

Pakaian tradisional Korea disebut Hanbok. Hanbok terbagi atas baju bagian atas Jeogori, celana panjang untuk laki-laki Baji dan rok untuk wanita Chima
 
 Orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal yang penting. Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin.

Dahulu, Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan memakai Hanbok yang bernama Hwarot atau pada saat upacara kematian.

Saat ini Hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat tertentu masih digunakan. 

Di Korea terdapat banyak peninggalan sejarah yang berasal dari masa Dinasti Joseon, seperti Taman Jongmyo yang di dalamnya terdapat banyak prasasti dan disana biasa dilaksanakan upacara-upacara keagamaan atau mistik yang besar. 
 Ada juga istana-istana Dinasti Joseion antara lain Gyeongbokgung (dibangun pada tahun 1394), Changdeokgung (tidak diketahui kapan dibangun tetapi bangunan ini ditemukan pada tahun 1592), Changgyeonggung (anak istana dari istana Changdeokgung), dan Deoksugung yang saat ini telah dijadikan sebagai kantor Walikota Seoul.

Masih banyak lagi hal-hal mengenai Korea yang menarik untuk dipelajari. Jadi, kita jangan hanya mengenal suatu negara dari satu sisi saja. Namun kita juga harus mengenal lebih dalam negara tersebut dengan mempelajari budaya dan adat istiadatnya karena selain menarik kita juga bisa menambah wawasan pengetahuan kita tentang negara tersebut.


Sources :