Rabu, 07 Maret 2012

Gamelan, Kesenian Tradisional Indonesia



Salah satu alat musik tradisional kesenian Indonesia yang saat ini sudah hampir sulit ditemukan adalah Gamelan. Dalam tulisan ini, saya ingin menjelaskan sejarah dan hal-hal lain mengenai gamelan sehingga kita bisa lebih mengenal kesenian dari negara kita sendiri yang sudah diwariskan nenek moyang kita sejak dahulu. Gamelan adalah suatu ensembel musik (kumpulan orang yang memainkan alat musik atau bernyanyi) yang umumnya menonjolkan gendang, gong, metalifon, dan gambang. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu “gamel” yang berarti memukul/menabuh. Di Jawa, gamelan disebut dengan istilah gong. Alat musik pengiring instrumen gamelan terdiri dari kendang, bonang, panerus, gender, gambang, suling, siter, clempung, slenthem, demung, saron, kenong, kethuk, japan, kempyang, kempul, peking dan gong. Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada yang berasal dari Cina, instrumen musik yang berasal dari Asia Tenggara, drum band dan gerakan musik yang berasal dari India, bowed string yang berasal dari Timur Tengah, dan bahkan kita dapat mendengar style militer Eropa pada musik tradisional Jawa sekarang ini.

Gamelan pertama kali diciptakan pada saat budaya Hindu-Budha mendominasi Indonesia. Instrumen-instrumennya mulai berkembang dari zaman Kerajaan Majapahit sampai sekarang. Awal mulanya, alat instrumen gamelan dibuat berdasarkan relief yang terdapat pada Candi Borobudur, sekitar abad ke-8. Dalam relief candi Borobudur tersebut, terlihat beberapa alat musik yang terdiri dari kendang, suling bambu, kecapi, dawai yang digesek dan dipetik, serta lonceng. Alat musik yang tergambar di relief Candi Borobudur tersebut kemudian digunakan untuk memainkan gamelan. 


Menurut kepercayaan orang Jawa, gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang dulu menguasai seluruh tanah Jawa. Sang dewa inilah yang menciptakan alat musik gong, yang digunakan untuk memanggil para dewa.

Cara menyesuaikan nada dan pembuatan orkes dari gamelan bisa dikatakan cukup rumit. Ada 4 cara, diantaranya :
1. Slendro atau salendro adalah salah satu diantara dua skala (tangga nada) dari gamelan musik. Skala ini lebih mudah untuk dimengerti daripada skala dalam pelog. 
2. Pelog adalah salah satu dari dua tangga nada (skala) yang digunakan dalam musik gamelan asli yang berasal dari Jawa dan Bali. Tangga nada pelog terdiri dari 7 nada yang berbeda, yaitu “barang”, “dada”, “nem”, “gulu”, “lima”, “bem”, dan “pelog”.
3.  Degung 
4.  Madenda (sama juga dengan skala minor asli).

Gamelan tersebar di beberapa daerah di Indonesia, dan tentu saja tiap-tiap daerah memiliki perbedaan dalam peralatan gamelan yang dimiliki.

A.    Gamelan Jawa

Dalam gamelan Jawa, perpaduan alat musik yang dihasilkan bersifat lembut dan mencerminkan keselarasan hidup orang Jawa dan dapat menenangkan jiwa orang yang mendengarnya. Instrumen-instrumen dari gamelan Jawa diantaranya :

*      Kendang

*      Bonang

*      Bonang Penerus

*      Demung

*      Saron

*      Peking

*      Kenong & Kethuk

*      Slenthem

*      Gender

*      Gong

*      Gambang

*      Rebab

*      Siter, dan

*      Suling



B.     Gamelan Banjar

Seni musik tradisional ini berkembang di sekitar suku Banjar, Kalimantan Selatan. Gamelan di daerah ini memiliki 2 versi, Keraton dan Rakyatan. Perbedaan dari kedua versi ini terletak pada jumlah instrumen musik yang dipakai. Instrumen musik yang dipakai dalam gamelan banjar versi rakyatan lebih sedikit dibandingkan dengan gamelan banjar versi keraton.



C.     Gamelan Banyuwangi

Gamelan ini merupakan seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan, Banyuwangi. Walaupun daerah ini masih merupakan bagian dari budaya Jawa, namun banyak sekali terlihat pengaruh budaya Bali. Hal inilah yang membuat gamelan Banyuwangi memiliki keunikan tersendiri. Karakteristik dalam gamelan Banyuwangi ini terdapat dalam iramanya yang cepat dan suaranya yang keras.



D.    Gamelan Bali

Gamelan di daerah Bali mempunyai lebih banyak instrumen yang berbilah daripada yang berpencu (bagian yang menonjol di tengah permukaan gong atau alat gamelan sejenisnya). Logam di gamelan Bali juga agak tebal sehingga membuat suara gamelannya lebih nyaring. Ciri khas yang dimiliki gamelan Bali adalah adanya instrumen yang disebut ceng-ceng (sejenis simbal). Alat inilah yang menghasilkan suara yang nyaring dan cepat.


Itulah penjelasan singkat tentang sejarah gamelan dan sekilas tentang jenis-jenis gamelan. Semoga masyarakat Indonesia bisa menjaga dan ikut melestarikan kesenian tradisional yang ada agar kesenian yang ada tidak diakui oleh negara lain dan bisa terus menjadi ciri khas Indonesia yang diakui oleh dunia.

Sources :

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar